Rabu, 26 September 2012

Menyayangi Mereka

Semangatnya mengayuh sepeda dengan wajah berbinar di tengah hiruk pikuk padatnya lalu lintas Jogja di sore hari, membuatku semangat untuk segera menuliskan dari apa yang kulihat di sore ini tadi.

Yap, seorang bapak yang berusia sekitar 40-45 tahun dengan sigap dan semangat mengayuh pedal sepedanya demi menjajakkan sayuran yang ada di gerobaknya. Tumpukan sayur yang tinggal sedikit dan mulai menunjukkan kemalasannya untuk dijual, tak mampu menggoyahkan semangat si bapak untuk tetap mengayuh sepedanya sampai ada orang yang mau untuk membeli sayuran yang dibawanya itu. 


Keringat bercucuran tiada henti, itu terlihat dari handuk yang dikalungkan dileher si bapak tak henti-hentinya di lapkan ke wajah si bapak, tak sedikitpun memudarkan senyuman si bapak sepanjang mengayuh sepedanya. Benar-benar sebuah senyum yang tulus yang terkembang diwajahnya.

Anakku, Istriku, menungguku dirumah.

Mungkin itu yang membuat senyum si bapak tak pernah pudar sedikitpun. Kerja keras orang tua tentunya tak pernah terlepas dari harapan-harapan pada anaknya untuk bisa menjadi lebih baik dari apa yang sekarang dikerjakan oleh orang tuanya. Aku yakin, bapak itu berharap anaknya kelak bisa menjadi orang yang berhasil, hingga ia begitu bersemangat menjalani pekerjaannya. 

Tapi, terkadang sebagai anak, kita sering nggak sadar atau bahkan dengan sadar sering kali merepotkan orang tua. Misalnya, minta uang sekenanya biar bisa beli ini itu demi mengikuti tren mode yang sedang berkembang, bolos kuliah (*bagi para mahasiswa), males ngerjain tugas akhirnya bikin nilai jelek, dan sikap-sikap lain yang bikin repot orang tua.

Sampai kapanpun, kita sebagai anak nggak akan pernah bisa yang namanya bales jasa orang tua buat kita. Ibu. Udah ngandung kita selama 9 bulan 10 hari, melahirkan (perjuangan antara hidup dan mati), dan membesarkan kita. Gimana coba mau balesnya? Bahkan kita aja disuruh ini itu aja minta pake imbalan segala (*totally, kita sebagai anak g akan pernah bisa bales jasa mereka). Ayah. Kerja keras banting tulang demi biayain kita, dari lahir sampe kita gede begini. Ayah biasanya sosok yang diam, nggak sebawel ibu. Tapi sekali sosok ayah marah, hap! heninglah seisi bumi ini (lebaaay :p). Nah, boong banget kalo ada orang bilang, aku bisa bales jasa orang tua. 

Yah, sebelum terlambat, nggak ada salahnya kita mulai merubah sikap pada orang tua. Menyenangkan hati orang tua pasti bisa buat kita bahagia. Dijamin deh ;)

Inget surat ini kan?
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.” (Q.S Al Israa’, 17:24)

Selasa, 25 September 2012

...







                                      Feel Lonely

Tiba-Tiba

Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan hamba-Nya :) 

seberat apapun cobaan yang dihadapi, kalau ingat akan rangkaian kata diatas membuat hati ini selalu merasa plong. Ibarat lagi flu berat, trus minum obat flu sirup rasa mint, hmmmm.. cess ploong :D 


Entah mengapa minggu ini penuh dengan kejutan. Kejutan yang bisa bikin remukin hati juga sekaligus bisa bikin seneng banget. hmmm..

Semua serba tiba-tiba
Tiba-tiba dalam sehari dapet dua kabar yang bikin hati seneng banget, tapi juga menyikapinya dengan perjuangan yang ekstra dan butuh pengorbanan yang ekstra. Serba ekstra.

Semua serba tiba-tiba
Saat hati mempersiapkan menyambut hari penting itu yang diperkirakan masih sekitar beberapa bulan lagi, tiba-tiba harus mempersiapkan hati yang lebih kuat untuk menghadapi kenyataan yang memang harus dihadapi dengan lebih kuat dan ekstra persiapannya karena ada dua kemungkinan, hari yang tetap atau hari yang maju. Wallahua'lam bishawab.

Semua serba tiba-tiba
Rumah. Lagi-lagi rumah. Mungkin ini cara Allah SWT menyayangiku. Mengajariku sedari dini bagaimanakah menjadi dewasa, bagaimanakah mengatasi segala macam persoalan rumah tangga sebelum aku berumah tangga, subhanallah :)

Semua serba tiba-tiba
Sungguh Allah Maha Besar yang menciptakan segala apa yang ada dimuka bumi ini. Apapun yang Allah inginkan bisa terjadi dalam hitungan detik bahkan mungkin jika ada waktu yang lebih kecil dari detik, bisa dipakai untuk menyebutnya. 

Semangat dalam menjalani tiap hembusan nafas yang Allah SWT berikan, dan selalu bersyukur atas segala nikmatnya. Semoga kita termasuk orang-orang yang beriman :)